Pakuyuban Perguruan Maung Pande berada di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten.
Acara ini hadiri oleh sekitar 35 Peguron aliran Tjimande atau sekitar 500 Tokoh Tjimande dari wilayah Banten Barat dan Selatan, perwakilan dari PS Tjimande Jakarta dan Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, serta Dewan Pimpinan Wilayah Kesti TTKKDH, Kepala Badan Kesbangpolinmas Futoni SY, Ketua Umum Maung Pande Dr. H. Raden Furkon, Muspika Kecamatan Menes, Perwakilan Bupati Pandeglang.
Dikemukakan oleh Guru Basar Maung Pande Menes Abah Kemed berharap bahwa para pendekar silat seluruh Banten dapat bersatu padu, sebagaimana di contohkan oleh sesepuh pada zaman penjajahan dulu untuk mengusir orang asing. Bah Kemed ingin para pesilat tidak terpecah belah dan mampu menjadikan Seni Beladiri Silat sebagai Budaya yang terorganisir dan propsional baik secara individu maupun kelembagan. "dari tahun 1952 sampai sekarang seluruh perguruan silat di indonesia yang saya lihat dan amati belum mampu menjadi perguruan yang propesional, hampir sama saja tidak berkembang. Untuk itu dalam momen ini mudah-mudahan kita kedepan lebih inovatif lagi dan lebih maju."
Acara dalam pertemuan ini ada tiga moment yang diperingati, pertama sebaga silaturahmi tokoh cimande kedua mensyukuri pemilukada yang lancar dan sukses ketiga Memperingati HUT hari jadi Pandeglang yang ke 137 tahun. Kegiatan ini sebenarnya biasa dilaksanakan setiap akhir bulan mulud atau peringatan Maulid Nabi Besar Muhamad SAW.
0 komentar:
Posting Komentar