Acara Keceran urutan juga diisi dengan berbagai pagelaran budaya khas Banten seperti Debus, Rudat, Dzikir, Sholawat Badar dan lainnya agar tersamarkan dan tak dicurigai pemerintah Belanda sebagai even untuk menggulingkan Pemerintahan Belanda.
Karena tokoh Tjimande Tari Kolot adalah kiai jawara sekaligus pejuang perintis kemerdekaan lantaran kata Tjimande sebenarnya adalah singkatan dari "Ciri-ciri jelema Hade (ciri-ciri orang baik). Oleh karena itu mayoritas adalah kiai dan santri yang padai mengaji sekaligus piawai membela diri atau kanuragan. Tari kolot sendiri adalah tari klasik yang diambil dari silat. Untuk itu angota Tjimande tidak mungkin membuat kerusuhan karena anggotanya mempunyai filosofi 'Ulah meupeuh tiheula tapi ulah kapeupeuh tiheula' yaitu jangan memukul duluan dan jangan dipukul duluan.
Keceran secara bahasa berarti meneteskan benda cair, sedangkan urutan berarti mengurut atau memijat. Pada ritual keceran mata para pesilat ditetesi dengan ar putih yang telah dicampur dengan ramuan tertentu dan telah dibacakan doa. Tujuannya agar penglihatan menjadi tajam, dan suci. Sedangkan pada ritual urutan lengan pesilat diurut dengan minyak khusus Tjimande yang berasal dari minyak kelapa yang dicampur ramuan tertentu kemudian dipendam dalam tanah selama beberapa bulan bahkan bertahun-tahun. hingga siap digunakan. Tujuan ritual urutan ini adalah menempa lengan agar kuat dan tahan terhadap terpaan berbagai benda baik tumpul maupun tajam. Pada urutan ini juga dilakukan uji kanuragan silat tangan kosong atau kelidan. Berbagai sumber
2 komentar:
Banten terkenal dengan khasnya yang seperti itu yah...
Sukses mas bro nge-blognya.. :)
yaa salah satunya sprti ntu,
n_n Mksih mtivsinya Gilf
Posting Komentar