Kita tahu bahwa PKS adalah salah satu partai di parlemen yang turut mendukung dan memperjuangkan pengesahan UU Pornografi. Dengan demikian, menurutnya, kasus terakhir yang memalukan ini – terlepas dari apakah Arifinto menonton video itu karena faktor kesengajaan atau ketidaksengajaan dapat menjadi bumerang bagi PKS dan pribadi Arifinto sendiri. Kasus ini mmang negatif untuk PKS bahkan pasti akan mempengaruhi suara partai yang bersangkutan di pemilihan umum mendatang.
Namun menurut Qodari Dirktur Indo Barometer kasus ini menunjukan bahwa wacana yang menyebut PKS ingin membangun negara Islam, tampaknya tidak benar. PKS masih normal," kata dia sambil tersenyum. "ini sis postifnya."
Ada apa dengan PKS?
1 komentar:
Kadang disitulah kita perlu menggunakan segala indra yang kita punya
Posting Komentar