1. Mereka menganggap komitmen jangka panjang justru akan merusak hubungan indah yang telah terjalin.
2. Menikah membuat mereka tidak sebebas hidup melajang. Begini-begitu serba diatur istri. Akibatnya, kesempatan untuk flirting sana-sini pun semakin sedikit saja. Mereka takut menjadi terikat pada apa pun. Pria mencintai kebebasan mereka yang telah mereka nikmati sejak kecil. Seorang wanita di dalam kehidupan merekalah yang sudah menciptakan batas. Jika berselingkuh adalah komitmen, pernikahan adalah mengikat dan memiliki aturan. Perkawinan adalah komitmen seumur hidup dan laki-laki biasanya tidak ingin merencanakan masa depan mereka. Ini yang pria pikirkan.
3. Mereka kebanyakan berandai-andai tentang sesuatu yang sebetulnya tidak perlu. Misalnya saja ketakutan kalau suatu saat sesudah menikah, eh tiba-tiba malah jatuh cinta dengan wanita lain.
4. Bercerai! Ini yang konon paling banyak ditakuti oleh para pria.
5. Trauma. Tidak sedikit pria yang trauma dengan kegagalan perkawinan kedua orangtua mereka. Daripada mengulang sejarah buruk perkawinan kedua ortunya, mending mereka urung menikah.
6. Pernikahan membuat para pria harus bersikap lebih kompromistis. Padahal, sikap tersebut menurut mereka justru bisa membunuh mereka secara perlahan-lahan. Ah, masak iya sih?
7. Malas dengan urusan kerumahtanggaan, ya belanja lah, ya mengurus anak lah.
8. Alasan lain mengapa pria tidak ingin menikah adalah karena mereka takut bertanggung jawab. Perkawinan dalam masyarakat manapun adalah tanggung jawab yang lebih besar untuk pria. Keluarga dan istrinya bergantung padanya. Bahkan jika istrinya bekerja, ia masih memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap keluarga. Pria takut gagal dalam perkawinan.
Perbedaan antara wanita adalah tentang siapa yang terbaik, tetapi pada akhirnya mereka harus menghabiskan hidup bersama.
0 komentar:
Posting Komentar