Timnas U-23 langsung bermain ofensif sejak peluit kick-off berbunyi. Kerja sama yang dibangun Okto Maniani-Titus dan Yongki Aribowo, memaksa barisan belakang Turkmenistan bekerja ekstra keras untuk mengamankan pertahanannya.
Peluang pun langsung tercipta ketika tembakan spekulasi dilepaskan Okto dari sayap kiri. Tepisan yang tidak sempurna dari kiper Geldiyev Batyr membuat bola membentur tiang gawang. Sayang, Titus yang me-rebound si kulit bundar gagal menghasilkan gol, karena tendangannya ke mulut gawang bisa dihalau pemain belakang Turkmenistan.
Namun penantian Indonesia untuk membobol gawang lawan tak terlalu lama. Pada menit ke-14, Titus mengoyak jala Turkmenistan melalui aksi menawan. Menerima umpan tendangan bebas, striker Persipura Jayapura ini meneruskannya dengan tumit dan bola mengenai seorang pemain belakang Turkmenistan. Alhasil, si kulit bundar mengecoh kiper dan menggetarkan jala Turkmenistan.
Sayang, keunggulan tim besutan Alfred Riedl ini tak bertahan lama. Hanya berselang dua menit, Turkmenistan bisa membalasnya lewat tendangan bebas Arslanmyrat. Bola yang diarahkan ke sisi kiri gawang tak mampu dijangkau Kurnia Meiga, sehingga skor menjadi 1-1, Boliyan Aleksandr memanfaatkan umpan tarik rekannya, Vahyt, dari sisi kanan, sehingga bisa menceploskan bola ke gawang Kurnia Meiga pada menit ke-80.
Dengan skor ini, posisi Indonesia semakin terjepit, dan dalam tempo lima menit, Indonesia U-23 kebobolan lagi, yang membuat Indonesia tertinggal 1-3. Kali ini Vahyt yang membobol gawang Kurnia Meiga pada menit ke-85, melalui sebuah aksi individu yang menawan. Meskipun dijaga ketat pemain belakang, Vahyt bisa membuat celah karena sambil membelakangi gawang, dia melepaskan tembakan ke pojok kiri atas gawang.. Mereka dituntut menang dalam leg kedua pada awal Maret mendatang di kandang Turkmenistan, agar tetap memelihara peluang bermain di Olimpiade London 2012.
0 komentar:
Posting Komentar